Minggu, 2024-12-22, 6:06 AM

Pulsa Elektrik Termurah Jateng-Jakarta-Jogja-Jatim_Bandung

Detail Menu


Pulsa Elektrik
Download Gratis
Menu Utama
Free Backlink
Business Blogs
business blog Free Backlink Exchange-Tukar Link Sistema Enlaces Reciprocos Sistema Enlaces Reciprocos
Just copy this banner code to your website or blog:This program is a free automatic backlinks exchange services and free web traffic from other users. Everyone knows how important backlinks to get a high pagerank. Here, we offer a backlink for free and very fast for your sites. Copy the html code first, and then paste to your website or blog. To view your backlink you can click the image link from your website or blog. And well... your website url done and will be displaying in last references. If any visitors click this banner from your website or blog, your url backlink will be creating automatically in this website. Enjoy with this seo tricks.   

Recent Referer Backlinks

Backlink Friend

Free Automatic Backlink Free Automatic Backlink Kostenlose Backlink Austausch Cárdenas.net Free Backlinks DAHOAM Free Backlinks Linki Linki Free Backlinks ECBanner Die Gute Saat Free Automatic Link Die Gute Saat Free Automatic Link Free Backlinks Exchange Free Automatic Link kostenlose backlinks Free Automatic Link echange de liens Free Automatic Link Free Automatic Link Intercambio de enlaces Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Elvira Links Free Automatic Link Free Automatic Link Intercambio gratis de Enlaces Free Backlinks Free Backlinks Free Backlinks Free Backlinks Enlaces Gratis Unlimited Backlink Exchange Unlimited Backlink Exchange Free Backlinks Streichquartett Tradiciones Peruanas de Ricardo Palma














Streichquartett Automatic Backlink Exchange Free Automatic Link Multiple Backlinks


La Bonne Semence Free Automatic Link Plugboard Free Backlink Exchange
Web Link Exchange Text Backlink Exchanges Soqoo Link Exchange Text Back Link Exchange Text Back Links Exchange Text Back Links Exchanges backlink Hochzeitsmusik - Streichquartett backlink backlink Free Auto Backlink Generator Get a Free Backlink Florists Links top backlinks referers free Get a Free Backlink trafic backlinks Kostenlose Backlinks bei http://www.backlink-clever.de
SEO-Supreme Professional search tools for free referents backlinks backlinks refere free instant backlink for blog and website
[ New messages · Members · Forum rules · Search · RSS ]
  • Page 1 of 1
  • 1
Muhammad - Nabi Untuk Semua Agama
dibyoDate: Kamis, 2009-10-08, 1:35 AM | Message # 1
Colonel
Group: Administrators
Messages: 154
Reputation: 0
Status: Offline
Muhammad - Nabi Untuk Semua Agama

Walaupun di depan nama saya ada kata Mohamad (ejaan Muhammad dalam bahasa jawa), saya tidak begitu kenal siapa sebenarnya Muhammad, nama yang selalu disertakan dalam syahadat bersama nama Tuhan Semesta Alam. Bahkan saya baru sadar bahwa nama saya itu ada Muhammadnya – ketika seorang cewek cantik minta kepada saya agar saya mau dipanggil dengan sebutan mas Muhammad. Tersadarlah saya, bahwa orang tuan saya memberi nama ini tentu punya maksud yang mulia dan visi yang terpuji untuk diri saya.

Perjalanan saya ke Bali sejak Maret 2007 lalu, membawa saya kepada sebuah proses spiritual menuju pada Kesadaran Universal – melampaui pemahaman yang saya peroleh selama ini. Di Bali ini, saya lebih sering di bawa pada kondisi meditasi untuk menyatu dengan alam serta menyelelami lebih dalam lagi tentang apa “Hakikat di balik Alam Semesta”. Tentang Sang Ada di balik semua eksistensi yang tergelar ini.

Kuatnya cahaya pencerahan universalitas membawa saya pada sebuah ekstase jiwa yang sering membuat hati gembira ketika melihat umat Hindu merayakan galungan atau kuningan, dan tersentuh ketika melihat umat kristiani di TV melantunkan pujian untuk ALLAH, Semesta Alam. Saya pun tambah gemar menelaah Dammapada Buddha atau Tao Te Ching.

Sampai Pada Suatu Saat,
Ada suara dari dalam diri saya bertutur : “Ya ALLAH, hamba-MU ini meyakini Engkau, meyakini Islam ajaran-MU yang dibawa Muhammad Rasul-Mu dan hamba-Mu ini bertekad untuk menjadi pemeluk-MU yang baik, berusaha menjadi Islam seperti yang Engkau maksudkan. Tapi apakah hamba salah, ketika melihat orang-orang pergi ke Pura hati ikut bahagia, menyaksikan orang-orang Nasrani memuja-Mu dalam Gereja, orang-orang Buddha mendaras sutra dengan maksud ingin menjumpai-MU. Ya ALLAH, bersihkanlah hamba-Mu dari kemusrikan dan kemunafikan”.

Sebagai seorang yang mengaku Muslim, saya belumlah bisa dikatakan sebagai orang yang “good Moslem” yang taat bersariat. Ada beberapa tradisi yang dijalankan oleh umat muslim yang sering kali tidak bersesuaian dengan pandangan-pandangan saya. Misalkan tindakan kekerasan, sikap exclusivisme, sektarianisme.Akan Tetapi saya berkeyakinan bahwa ajaran Muhammad adalah benar dan saya bertekad untuk mengikutinya.

Ini, bukan berarti secara pribadi saya cocok ritual-ritual dari agama lain. Justu ketika saya mengamati setiap prosesi keagamaan dari saudara saudara saya yang beragama lain – justru semakin menguatkan keyakinan saya dengan syariat Islam. Secara pribadi saya semakin merasakan bahwa syariat Islam itu mudah dilaksanakan, praktis dan rasional. Aneh memang, mengapa kalau dibilangi ustadz-ustadz saya cengkal dan tidak percaya. Tetapi setelah membandingkan dengan Tradisi keagamaan dari umat lain justru keyakinan saya tentang sariat Islam semakin menguat.

Tetapi ada sesuatu yang aneh didalam diri,
Entah mengapa, saya juga sering merasakan perasaan aneh dalam dada saya : “Sering tiba-tiba kangen dengan Muhammad – toh saya belum pernah bertemu beliau”. Seperti saran dari kawan saya-ketika kangen saya sering berusaha untuk bacakan shalawat untuk beliau. Dan hati pun sering dipenuhi perasaan berbunga-bunga sebagai dampaknya.

Hari pun berjalan terus,
Kesadaran berkembang sangat dinamis. Di satu sisi Kesadaran semakin dibawa ke pada Universalitas – Penghayatan Kesemestaan. Di sisi lain, dorongan untuk mengetahui lebih jauh tentang Muhammad semakin menguat. Maka saya cari literature-literatur yang mengulas tentang Muhammad s.a.w. Saya harus melakukan ini, karena di hati masih ada ganjalan-ganjalan pertanyaan : Apakah benar Muhammad itu pro-Kekerasan ? Apakah benar Muhammad itu sangat membenci pada orang-orang yang bersebarangan keyakinannya ? Apakah benar Muhammad membawa agama yang penuh dengan jalan perang ?

Batinku terus berkata,
Saya terus mencari dan mencari untuk membuktikan, dan terus terang belum cukup puas dengan penjelasan-penjelasan dari teks-teks dari beberapa cendekiawan muslim yang ada. Saya tetap yakin pada sebuah AKSIOMA bahwa :

Islam itu rahmatan lil alamien, bukan hanya rahmatan lil muslimin dan
Muhammad
diutus untuk membawa
Kedamaian
Bagi Umat Manusia.

Pertanyaan-pertanyaan terus menggema di dada.

Apakah wajah Islam yang sekarang yang benar-benar di Kehendaki ALLAH ?
Apakah tidak bisa Islam menyatukan umat manusia dalam Kesatuan Damai ?

Saya belum terpuaskan dalam proses pencarian, oleh karena itu : Dalam kesempatan ini, saya akan share proses pencarian saya tersebut – Dan tentunya bukan untuk maksud menggurui siapapun dan bukan pula bermaksud menyinggung dan menyakiti perasaan siapapun yang berbeda pandangan, akan tetapi sebagai permintaan bantuan kepada pembaca sekalian untuk membantu saya lebih memahami Muhammad Rasulullah dan Islam dalam pengertian yang sebenarnya.

Pada bagian pertama forum sharing ini, saya akan sajikan beberapa tulisan sahabat-sahabat saya dari beberapa milist tentang Muhammad – yang secara analitis membuktikan bahwa Muhammad adalah Nabi Terakhir yang ditunggu oleh seluruh umat manusia. Bahwa Muhammad tidak saja Nabinya orang-orang Muslim akan tetapi juga Rasul bagi umat Hindu, Buddha, Yahudi, Nasrani dan umat lainnya.

Narashangsa : Muhammad Dalam Tradisi Hindu,

Untuk penjelasan ini, saya nukilkan analisa sahabat saya dalam salah satu mi-list, sebagai berikut :

Muhammad dalam kitab Weda
Kitab Weda telah memprediksikan tentang kedatangan seorang bijak yang mengendarai unta, memunyai dua belas orang istri dan bernama Narashangsa.

Narashangsa Sebagai Individu
Kata Narashangsa adalah kombinasi dari “Nar” dan “Aashangsa” berarti terpuji. Perlu diingat bahwa “Aashangsa” bukanlah kata dari bahasa populer; kata ini murni dari kata yang dipakai dalam Kitab Weda. Sebagian orang mengatakan, pengertian Narangshangsa adalah “manusia pujian”. Sementara sebagian yang lain mengatakan, Narashangsa bermakna “dipuji olehmanusia”. Dua makna ini berasal dari kata majemuk “nar” dan “Aashangsa” dengan cara yang berbeda. Sebenarnya kedua cara pemaduan kata ini salah. Kata Narashangsa sebenarnya menunjukkna orang tertentu. DalamKitab Weda, orang yang mendapat pujian dinyanyikan dalam bagian-bagian yang berkaitan dengan Narashangsa, kata Narashangsa digunkanan untuk orang tersebut.

Sumber-sumber yang menyebutkan Narashangsa
Referensi yang berhubungan dengan ditemukan dalam kitab-kitab Sansekerta populer. Tetapi , referensi semacam itu ditemukan dalam banyak “mantra” (nyanyian) Kitab Weda. Khususnya dalam mantra-mantra Weda banyak nyanyian dipersembahkan kepada tokoh Narashangsa. Dalam bagian ke 127 dari syair ke-20 Atharvaveda, 14 mantra telah dicatat sebagai pujian kepada Narashangsa.
Dari seluruhmantra dalam Kitab Weda, Rigvea adalah yang paling tua. Narashangsa disebutkan di banyak tembat dalam Rigveda. Sebanyak 8 mantra di dalam Rigveda mulai dengan kata Narashangsa. Referensi tentang Narashangsa berikut ini di dalam Weda sangat terkenal:

1. Rigveda 1:13:3; 18:9; 1:106:; 1:142:3; 2:3:2; 3:29:11; 5:5:2 7:2:2; 10:64:3; 10:182:2; dan 19:70:2
2. Samveda, mantra nomor 1349
3. Yajurveda (Terang) 29:27
4. Yajurveda (Gelap) 1:6:4 dan 1:7:4

Referensi ini semata-mata membuktikan bahwa penyebutan Narashangsa dengan pujian dan nyanyian terdapat di dalam empat Kitab Weda.

Kapan Narashangsa Muncul?
Jika sebuah kitab mengandung prediksi tentang kedatangan seseorang, tentu saja kitab itu ditulis sebelum kedatanganorang yang dimaksud. Jika tidak demikian, tidak ada tujuan dalam peramalan tentang kedatangan seseorang. Jika seseorang beranggapan bahwa Narashangsa dalatang dan pergi sebelum Kitab Weda diwahyukan, maka asumsi itu akan bertentangan dengan mantra pertama Kitab Atharvaveda, syair ke-20, bagian 127. dalam mantra ini, dugunakan bentuk kalimat future tense untuk menyebutkan kedatangan Narashangsa. Karena itu, masa kedatangan Narashangsa bukan sebelum tetapi sesuadah diwahyukan Ketab Weda.
Hal ini telah dinyatakan dalam firman Tuhan: “Dengarkanlah, hai penduduk dunia, Narashangsa akan dipuji di sini”. Firman Tuhan ini tercantum dalam Kitab Atharvaveda. Masa diwahyukan Kitab Atharvaveda lama setelah tiga Kitab Weda yang lain diturunkan. Karena itu, kebangkitan Narashangsa pasti terjadi pada masa sesudah (bukan sebelum) diturunkan Kitab Atharvaveda (kitab terakhir dari semua Kitab Weda).
Dalam mantra kedua dari Kitab Atharvaveda, syair k-20, bagian 127, dikatakan bahwa Narashangsa akan mengendarai unta. Ini juga membuktikan bahwa Narashangsa akan lahir dalam suatu masa ketika unta-unta digunakan sebagai alat transportasi.

Di mana Narashangsa lahir?
Tidak disebutkan secara jelas tempat kelahiran Narashangsa. Tanpa penyebutan itu menjadi sulit bagi kita untuk menentukan tempat asalnya. Oleh sebab itu, perlu diteliti petunjuk-petunjuk yang ada pada kita.
Petunjuk dalam kasus ini adalah bahwa Narashangsa akan menggunakan seekor unta sebagai kendaraannya. Seorang yang dilahirkan di negeri tertentu, dalam masa tertentu dan dalam masa tertentu dan dalam lingkungan tertentu pula. Dalam kaitan dengan ceritanya, negeranaya, bahasa pada masanya, pakaian dan kendaraan pada masanya sudah diketahui. “Narashangsa akan mengendarai unta”. Signifikansi pernyataan ini adalah bahwa negra di mana dia akan dilahirkan erat kaitannya dengan unta-unta. Karena unta-unta dijumpai dalamjumlah besar di padang pasir, kita dapat menyimpulkan bahwa Narashangsa akan dilahirkan di daerah padang pasir tersebut.

Ciri-ciri Narashangsa
Ketika mengidentifikasikan Narashangsa, Atharvaveda telah menetapkan indikasi-indikasi tertentu sebagai berikut:
1. Ketika meramalkan kelahiran Narashangsa, Atharvaveda (20:127:2) menyebutkan bahwa “dia akan menggunakan unta sebagai kendaraan”
2. dalam mantra yang sama, dikatakan bahwa “dia akan mempunyai dua belas orang istri”.
3. “dia akan dihiasi dan ditopang oleh seratus keping emas”. Emas sangat berguna pada saat kesusahan. Maka, Narashangsa akan dibantu oleh Allah denganseratus keping emas. Atharvaveda(20:127:3).
4. mantra yang sama juga menyebutkan bahwa “Allah akan memuliakan Narashangsa dengan sepuluh kalung”. Kalung-kalung tersebut dilingkari pada lehernya seperti tali leher. Secara simbolis, kalung berarti orang-orang yang sangat disayangi.
5. dalam mantra yang sama, dikatakan bahwa “dia akan menerima hadian tiga ratus ekor kuda”.
6. dalam mantra yang sama, selanjutnya dikatakan bahwa “dia akan menerima hadiah sepuluh ribu ekor sapi”.
Narashangsa sebagai Muhammad
Kata “muhammad” berasal dari bahasa Arab “Hamd” yang artinya “pujian”; dan “Muhammada” artinya “yang Terpuji”. Tentu saja Muhammad adalah seorang manusia biasa sebagaimana ditegaskan dalam QS: al-Kahfi:110: Katakanlah (hai Muhammad), saya adalah manusia biasa seperti kamu, hanya saja aku diberkan wahyu untuk menegaskan kepadamu bahwa Allah itu Esa.
Dengan demikian Muhammad mempunyai dua kualifikasi. Dia adalah “manusia” dan dia “Terpuji”. Ini membuktikan bahwa kata Narashangsa dapat diterapkan pada seseorang yang namanya dalam bahasa Arab adalah Muhammad.

Dua belas orang Istri
Muhammad mempunyai dua belas orang istri:
1. Khadijah anak Khuwailid
2. Saudah anak Jam’a
3. aisyah anak Abu Bakar
4. Hafsah anak Umar
5. Zainab anak Khuzaimah
6. Ummu Salamah anak Abu Umayyah.
7. Zainab anak Jahzyi
8. Juwairiyah anak Haris
9. Raihanah anak Yazid (syam’un)
10. Ummu Habibah anak Abu Sofyan
11. Shafiyah anak Huwai
12. Maimunah anak Haris
Ini persis seperti yang diramalkan tentang Narashangsa. Kita tidak pernah mendapatkan pemimpin agama manapun yang lain dalam sejarah manusia yang memiliki dua belas orang istri. Ini merupakan bukti lain yang memperkuat bahwa Narashangsa tidak lain selain Muhammad.

Ciri-ciri lain
Dalam kitab atharvaveda, metafor digunakan untuk menggambarkan peristiwadl kehidupan Narashangsa. Metafor dan periwtiwa ini sangat sesuai dengan situasi kehidupan Muhammad. Sebagai contoh, disebutkan dalam Atharvaveda bahwa Tuhan akan memberikan sepuluh ribu ekor sapi kepada Narashangsa. “sapi: di sini dipakai sebagai metafor. Ii maksudnya adalah orang-orang yang berakhlak mulia dan terpuji. Menjelang akhir kehidupan Muhammad, ada sejumlah pengikutnya yang menerima ajaran-ajarannya sebagai kiasan dari “sepuluh ribu” mereka adlah sahaba-sahabat Muhammad yang istimewa. Ketika, pada akhirnya, Muhammad keluar dari Madinah untuk menaklukkan Mekkah, dia mempunyai sepuluh ribu pengikut bersamanya.

a. Stanley Lane Poole mengatakan dalam bukunya, Speeches and Table Talk of the Prophet Mohammed (1882), “Tetapi tonggak terakhir yang dibangun pada tahun kedelapan hijriah 630 Masehi, ketika orang-orangQuraisy melanggar perjanian gencatan senjata dengan menyerang temannya yang sudah menganut agama Islam dan Muhammad membawa sepuluh ribu pengikutnya ke Mekkah”.
b. Tatkala sepuluh ribu orang penikut Muhammad memasuki kota Mekkah, mereka tidak melakukan pertumpahan darah dan tidak pula menyakiti seorang manusia pun. Dengan alasan ini, mereka dalam kitab Atharvaveda digambarkan, dengan bahsa kiasan, sebagai “sapi-sapi”.
c. Dalamkitab Weda disebutkan bahwa Narashangsa akan diberikan tiga ratus ekor kuda. Ini juga sebagai kata kiasan. Kuda terkenal karena kecepatan dan kegunaannya di medan peperangan.”Tiga ratus ekor kuda” sesungguhnya berarti kuda-kuda yang berjumlah lebih dari ti\ga ratus ekor; namun, pasti kurang dari empat ratus ekor…..”Kuda-kuda di sini mengandung pengertian “orang-orang berani”. Ketika Muhammad menaklukkan kota Mekkah di sebuah tempat yang bernama Badar, tiga ratus pejuang pemberani di antara para pengikutnya ikut serta bersamanya.
d. H.g Wells menyebutkan dalam karyanya, The Outline of History (1949), “Kekuatan 700 orang muncul dari Mekkah mengiringi kafilah mereka pulang dan kafilah-kafilah lain, mereka menghadapi pasukan yang terdiri dari 300 orang saja. Maka terjadilah peperangan yang dikenal dengan perang Badar, dan penduduk Mekkah mengalami kekalahan yang menyedihkan”.
e. Kitab Atharvaveda juga menyebutkan sepuluh kalung permata akan diberikan kepada Narashangsa. Sesungguhnya “sepuluh kalung permata” ini menunjukkna sepuluh orang yang akan mencintai Narashangsa, digambarkan bagikan “kalung permata”. Muhammad juga mempunyai sepuluh orang sahabat yang sangat setia kepaanya……kesepuluh sahabat utama ini ialah:
1. Abu Bakar
2. Umar bin Khattab
3. Utsman bin ‘Affan
4. Ali bin Abi Thalib
5. Thalhah bin Abdullah
6. Zubair bin ‘Awwam
7. Abu Ishaq bin Abu Akkas
8. Zaid bin Ziyad
9. Abu Muhammad Abdurrahmanbi Auf
10. Abu Ubaidah bin Jarrah
Kesepuluh orang ini selalu membantu Muhammad dalam peperangan dan melindunginya dari serangan musuh. “Kalung Permata” ini adalah mereka yang digelari dengan “Asyara Mubasysyara” yakni sepuluh orang yang menerima kabar gembira sebagai penghuni surga
Dalam Atharvaveda juga disebutkan “seratus mata uang emas” akan diberikan kepada Narashangsa. Sesungguhnya mata uang emas itu menunjukkan “manusia agung” dengan akhlak mulia. Mereka yang ikut serta dalam penyampaian dakwah dan mempertahankan agama dianggap sebagai ‘mata uang emas” dalam konteks agama. Emas adalah logam yang paling berharga. Demikian juga halnya pelestraian ajaran pokok yang diajarkan Allah dianggap sebagai kontribusi terjadap ajaran itu. Ajaran-ajaran mulia yang disampaikan Muhammad untuk kemashlahatan umat manusia dilestarikan dan disebarluaskan dengan penuh kesungguhan oleh sahabat-sahabat pilihan dari seratus orang pengukutnya. Mereka dikenal sebagai “Ashhabus Shuffah”, manusia pelana.
Dari analisis di ats, tidak diragukan lagi bahwa Narashangsa yang kelahirannya telah diprediksikan di dalam Kitab Weda tidak lain kecuali Muhammad.

 
dibyoDate: Kamis, 2009-10-08, 1:35 AM | Message # 2
Colonel
Group: Administrators
Messages: 154
Reputation: 0
Status: Offline
Maitreya : Muhammad Dalam Tradisi Buddha,

Buddha meramalkan kedatangan seorang “Maitreya”:

A. Hampir semua kitab agama Buddha mengandungi ramalan ini. Di dalam Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. 111, 76:

“Akan lahir ke dunia ini seorang Buddha yang dikenali dengan nama Maitreya (baik dan murah hati). Maitreya ini ialah seorang yang suci, seorang yang tertinggi dalam kuasa, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, yang bertuah dan yang mengenali alam ini dan apa yang Maitreya ini dapat daripada alam ghaib beliau akan sebarkan risalah ini keseluruh alam. Maitreya ini akan dakwahkan agama beliau yang agung ini daripada awal hingga keakhir. Buddha berkata bahawa Maitreya ini akan memperkanalkan satu cara hidup yang sempurna dan suci sebagaimana aku (Buddha) memperkenalkan agama aku. Pengikut Maitreya ini lebih ramai daripada pengikut aku (Buddha)”.
B. Di dalam buku ini (Sacred Books of the East jilid 35 muka surat 225
“Aku bukanlah satu-satunya Buddha sahaja. Selepas aku akan lahir seorang Buddha lagi yang dikenali dengan nama Maitreya. Dia akan memiliki banyak sifat-sifat yang mulia dan utama. Kalau anak murid aku beratus-ratus anak murid, Maitreya tersebut beribu-ribu.”
C. Satu Iagi ramalan tentang Maitreya (Kitab Agama Buddha oleh Carus muka surat 217 dan 218-dari negara Ceylon (Sri Lanka). “Ananda (anak murid Buddha) bertanya kepada Gautama Buddha, `Siapakah akan mengajar kita semua selepas kamu meninggalkan kami?‘
Gautama Buddha menjawab:
“Saya bukanlah Buddha yang pertama atau yang akhir yang didatangkan ke dunia ini. Selepas aku seorang Buddha lagi akan dihantar ke dunia ini. Dialah seorang yang kudus atau suci, yang mempunyai kesedaran yang tinggi, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, mempunyai akhlak yang baik, yang mengenali alam ini, pemimpin manusia yang bijaksana, yang dikasihi oleh malaikat dan makhluk lain. Dia akan mengajar kepada kamu semua satu agama atau kebenaran yang kekal abadi serta yang terpuji. Agama yang diajar oleh Buddha ini akan menjadi satu cara hidup yang sempurna dan suci. Kalau anak murid aku beratus-ratus tetapi anak murid Buddha ini ialah beribu-ribu.”
Ananda bertanya lagi, ‘Bagaimana kami hendak mengenali Buddha ini ?’
Jawab Gautama Buddha: “Dia akan dikenali dengan gelaran Maitreya.”
>Perkataan `Maitreya’ di dalam bahasa Sanskrit atau “Metteyya” di dalam bahasa Pali bererti dia yang memiliki sifat kasih sayang, belas kasihan, baik atau murah hati. Ia juga membawa makna seseorang yang pemurah dan mesra. Satu perkataan Arab yang membawa erti segala sifat yang tersebut ialah ‘Rahmat’. Di dalam Al-Quran (Surah Al Anbiyaa, Surah 21 ayat 107)
“Dan tiadalah Kami (Allah) mengutus kamu (Muhammad),melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dipanggil dengan gelaran “dia yang bersifat kasih sayang atau rahmat atau ‘Maitreya’.
>Perkataan Belas Kasihan dan dia yang Bersifat Belas Kasihan disebut di dalam Al-Quran tidak kurang daripada 409 kali.
>Tiap-tiap Surah di dalam AI Quran bermula dengan perkataan yang amat indah sekali iaitu “Bismillah Hir-Rahman Nir-Rahim” yang bererti “Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang’.
Hanya Surah At Taubah (Surah 9) tidak bermula dengan perkataan Bismillah
>Perkataan Muhammad ada juga di eja “Mahamet” atau “Mahomet” atau ejaan yang lain dalam berbagai bahasa. Perkataan “Maho” di dalam bahasa Pali dan “Maha” di dalam bahasa Sanskrit bererti sangat baik atau besar atau sangat mulia dan masyhur dan perkataan “Metta” bererti belas kasihan. Maka perkataan “Mahamet” atau ”Mahomet” bererti Belas Kasihan Yang Amat Besar.
2. Ajaran agama Buddha untuk semua lapisan masyarakat:

Mengikut buku Sacred Books of the East, jilid 11, muka surat 36 Maha-Parinibbana Sutta Bab 2 Ayat 32:
Buddha pernah menyebut “Saya sudah menyampaikan keseluruhan agama saya yang benar kepada semua lapisan masyarakat. Wahai Ananda, (anak murid beliau) seorang Tathagata tidak menyimpan sesuatu kebenaran tetapi dia akan sebarkan atau mengajar keseluruhan agama itu.
Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) diperintah oleh Allah Tuhan yang Maha Berkuasa untuk menyampaikan keseluruhan agama Islam kepada semua lapisan masyarakat tanpa menyimpan atau menyembunyikan sesuatu kebenaran. Hatta daripada zaman Nabi (Salawatu Alai Wasalam) hingga ke hari ini dan seterusnya Al-Quran dibaca dan di ajar secara terbuka. Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dengan tegas melarang sesuatu ajaran agama itu disembunyikan.
3. Anak Murid Dan Khadam Yang Setia Kepada Buddha:

Mengikut buku Sacred Books of the East, jilid 11 muka surat 97 Maha-Parinibbana Sutta Bab 5 Ayat 36:
“Di dalam satu syarahan Gautama Buddha memberi tahu kepada pengikut beliau, bahawasanya semua Buddha dahulu memiliki anak murid dan khadam yang amat setia kepada mereka. Anak murid dan khadam yang amat setia kepadaku sekarang ialah Ananda. Seterusnya Buddha yang akan datang pun akan ada anak murid dan khadam yang amat setia kepada mereka”.
Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) pun memiliki seorang anak murid dan khadam yang amat setia. Beliau ialah Anas bin Malik (R.A) yang dihadiahkan oleh keluarga beliau kepada Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) semasa Anas (R.A) berumur 8 tahun. Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) amat mengasihi Anas dan mengangap Anas sebagai anak Baginda sendiri. Anas (R.A) sentiasa mendampingi Nabi (Salawatu Alai Wasalam) mahupun masa senang atau susah, masa perang, atau masa damai sampai Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat.
>Di dalam peperangan Uhud nyawa Nabi dalam keadaan bahaya dan Nabi hampir dibunuh.Walaupun begitu Anas tetap dengan Nabi.Umurnya di masa itu hanya 11 tahun sahaja.
>Dalam peperangan Hunain Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dikepong oleh musuh yang terdiri daripada pemanah dan nyawa Baginda (Salawatu Alai Wasalam) terancam tetapi Anas (R.A) walaupun berumur 16 tahun tetap bersama Nabi (Salawatu Alai Wasalam).
Peristiwa yang tersebut di atas membuktikan bahawa Anas (R.A) ialah seorang anak murid dan khadam yang benar-benar setia kepada Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) sama seperti Ananda kepada Gautama Buddha. Di dalam satu peristiwa Buddha di serang oleh seekor gajah yang gila. Walaupun demikian Ananda tetap bersama Buddha.
4. Enam Kriteria Untuk Mengenali Buddha:

Mengikut Kitab Agama Buddha yang di tulis oleh Carus, muka surat 214:
“Buddha pernah berkata: “Terdapat dua peristiwa di mana rupa Tathagata (Buddha) akan jadi amat cerah. Peristiwa yang pertama ialah di waktu malam bila mana beliau sudah sampai ke tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana). Peristiwa yang kedua ialah pada malam Buddha meninggal dunia yang fana ini (dia mati)”.
Mengikut Gautama Buddha ada enam kriteria untuk mengenali seorang Buddha:
>Seorang Buddha akan mencapai tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana) di waktu malam.
>Di waktu dia mencapai Nirvana rupanya akan menjadi amat cerah.
>Seorang Buddha akan meninggal dunia atau mati dengan sebab yang biasa (natural death).
>Seorang Buddha akan meninggal dunia di waktu.malam.
>Sebelum kematian rupanya akan menjadi amat cerah.
>Selepas kewafatan,seorang Buddha tidak akan wujud atau ada di alam dunia ini lagi.
>> Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) mencapai darjat yang paling tinggi di waktu malam bila mana Baginda (Salawatu Alai Wasalam) di lantik menjadi seorang Rasul.Daripada Al-Quran (Surah Dukhan - Surah 44 Ayat 2-3):“Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami (Allah) menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”. Mengikut satu lagi ayat daripada Al-Quran (Surah Al Qadr (Kemuliaan) Surah 97 Ayat 1).“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”
>>Semasa Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) di lantik menjadi seorang Rasul baginda merasa dirinya dan kefahamanya dipenuhi dengan cahaya rohani.
>>Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat atau meninggal dunia dengan sebab yang biasa (natural death).

>>Mengikut Siti Aisyah (R.A) Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat atau meninggal dunia di waktu malam. Malam kewafatan Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) tidak ada minyak lampu di rumahnya. Hatta Siti Aisyah (R.A) terpaksa meminjam sedikit minyak untuk menyalakan lampu.
>>Mengikut Anas (R.A) (Anak murid dan khadam setia kepada Nabi) malam kewafatan Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) rupa Nabi (Salawatu Alai Wasalam) amat cerah sekali.
>>Selepas pengkebumian Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) (jasadnya) tidak dilihat lagi di alam dunia ini.
5. Semua Buddha adalah Pendakwah atau memberi Peringatan:

Mengikut Dhammapada (Sacred Books of East, jilid 10 muka surat 67) “Semua Jathagatas (Buddha) adalah Pendakwah atau memberi peringatan”.Dalam Al Quran Allah (SubhanAllah Wa Taala) menyebut tentang Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam).“Maka berilah peringatan, kerana sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” (Al-Quran, Surah Al-Ghaasyiyah, (Surah 88 Ayat 21-22).

6. Ramalan Gautama Buddha Untuk Mengenali Seorang Maitreya:

Mengikut Dhammapada, Mattaya Sutta, 151: Maitreya yang di tunggu akan memiliki sifat-sifat yang terpuji seperti yang tersebut dibawah:>Perasaan belas kasihan untuk semua makhluk.> Seorang utusan keamanan dan seorang pendamai.
>Yang paling berjaya di alam ini. Maitreya sebagai pendakwah moral adalah:
>>Seorang yang sentiasa bercakap benar
>>Yang berbudi bahasa.
>>Yang bersifat lemah lembut dan dari keturunan bangsawan.
>>Tidak sombong atau angkuh.
>>Sebagai raja atau pemimpin kepada makhluk.
>>Sebagai contoh ikutan (dalam amalan dan perkataan atau percakapan) untuk semua manusia

Periqlytos : Artinya Ahmad

Secara etimologis dan harafiah "Periqlytos" berarti "yang paling terkenal, termasyhur, patut dipuji." Sebagai sumber, saya mengambil kamus Yunani-Perancis dari Alexandre bahwa "Periqlytos", "Ou'on peut entendre de tous les cotes; qu'il est facile a entendre. Tres celebre," dan seterusnya= Periqleitos, tres celebre, illustre, glorieux" dari= Kleos, glorire, renommee, celebrite." Kata majemuk ini terdiri dari kata depan "peri" dan "kleotis" yang terakhir ini berasal dari “memuliakan, memuji." Kata benda, yang saya tulis dalam ejaan bahasa Inggris Periqleitos atau Periqlytos, bersesuaian dengan arti kata AHMAD dalam bahasa Arab, yaitu yang termasyhur, yang mulia, dan terkenal. Satu--satunya kesulitan yang harus diatasi adalah menemukan nama aslinya dalam bahasa Semit yang dipakai oleh Yesus dalam bahasa Ibrani ataupun Arami.
a. Pshittha (berbahasa Syria ) meskipun menulis "Paraqleita" namun dalam Daftar Katanya sama sekali tidak memuat arti kata tersebut. Sedangkan, Vulgate (berbahasa Latin) menerjemahkannya sebagai "penghibur" atau "penolong." Kalau saya tidak salah ingat, bentuk dalam bahasa Arami itu pastilah "Mhamda" atau Hamida" bersesuaian dengan bahasa Arab "Muhammad" atau "Ahmad", dan bahasa Yunani "Periqlyte." Penafsiran kata Yunani dalam arti “Penghiburan” ini tidak berarti bahwa nama Periqlyte itu sendiri adalah Penghibur, melainkan sebuah keyakinan dan harapan umat Kristen bahwa “dia” akan datang untuk menghibur umat Kristen. Karena harapan umat Kristen bahwa Yesus akan balik kebumi menyambut para muridnya telah sia-sia, maka mereka mengkonsentrasikan harapan pada kedatangan Periqlyte.
b. Wahyu Al Qur'an bahwa Yesus anak Maria memberitahukan kepada bani Israel bahwa dia "membawa kabar gembira tentang seorang utusan, yang akan datang sesudah aku dan namanya adalah Ahmad," adalah salah satu bukti yang terkuat bahwa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Nabi dan bahwa Al Qur'an benar-benar sebuah Wahyu Ilahi. Beliau pastilah tidak pernah dapat mengetahui bahwa Periqlyte itu berarti Ahmad, kecuali melalui ilham dan Wahyu Ilahi. Otoritas Al Qur'an adalah menentukan dan bersifat final; karena arti harfiah dari nama dalam bahasa Yunani itu bersesuaian dengan Ahmad atau Muhammad, dalam bahasa Arabnya.

Sungguh Mengagumkan bahwa nama yang unik ini tidak pernah sebelumnya diberikan kepada siapapun, secara ajaib disimpan untuk Nabi-Nya yang paling termasyhur dan paling pantas terpuji! Kita tidak pernah menjumpai orang Yunani memakai Periqleitos (atau Periqlytos) sebagai namanya, begitupun dengan orang Arab. Memang benar ada seorang dari Athena yang bernama Periqleys yang berarti "terpandang", tetapi tidak dalam bentuk tingkat superlatifnya.
c. Sangat jelas dari gambaran Injil Keempat bahwa Periqlyte adalah seorang oknum tertentu, Roh Kudus yang diciptakan, untuk tinggal ditubuh manusia untuk menyelesaikan pekerjaan luar biasa yang ditugaskan kepadanya oleh Tuhan, yang tidak pernah diselesaikan oleh orang lain, termasuk para nabi terdahulu. Tentu saja kita tidak menyangkal bahwa murid-murid Yesus benar-benar menerima Roh Tuhan, bahwa Yesus disucikan oleh Roh Kudus, dan banyak umat Kristen Ahlultauhid yang menjalani kehidupan shaleh. Pada hari Pantekosta (yaitu 10 hari setelah kenaikan Yesus), diceritakan bahwa Roh Tuhan turun pada murid-murid Yesus dan orang-orang beriman lainnya yang berjumlah 120 orang, dalam bentuk lidah-lidah api (Kisah pasal 2), dan jumlah ini yang menerima Roh Kudus dalam bentuk 120 lidah api ditambahkan pada 3000 jiwa yang dibaptis, tetapi tidak dikunjungi oleh lidah api Roh Kudus. Sudah pasti, satu Roh (bila anda artikan sebagai pribadi) tidak mungkin dibagi-bagi kedalam ratusan orang. Sehingga Roh Kudus (yang banyak mendapatkan tempat diayat-ayat Injil) bukan lah dalam artian satu pribadi, melainkan karunia, nikmat, dan ilham dari Tuhan. Yesus telah menjanjikan karunia Surgawi ini dan kekuasaan untuk menyucikan, mencerahkan, memperkuat, dan mengajari jemaatnya. Tetapi Roh ini jelas berbeda dengan Periqlyte yang menyelesaikan banyak pekerjaan luar biasa.
d. Umat Kristen yang hidup di abad pertama dan kedua masehi lebih mempercayai tradisi daripada tulisan-tulisan tentang agama baru (Kristen). Papias dan lain-lain termasuk dalam kategori ini. Bahkan dizaman para rasul pun telah timbul berbagai sekte, Kristus palsu, anti Kristus, dan guru-guru palsu merobek-robek Gereja sampai luluh (1 Yohanes 2:18-26; 2 Petrus 2,3:1; Yohanes 7-13;dan lain-lain). “Orang-orang yang percaya” dinasehati dan didesak untuk tetap berpegang dan patuh pada tradisi, yakni ajaran lisan para murid Yesus. Yang disebut sekte-sekte Bid’ah ini, seperti Gnostic, Appollinarian, Docetae, dan lain-lain, kelihatan tidak percaya kepada fabel, legenda, dan pandangan-pandangan berlebihan tentang pengorbanan dan penebusan Yesus, sebagaimana termuat dalam banyak tulisan hebat yang dikemukakan Lukas (1:1-4). Salah satu musuh utama pebid’ah dari sekte tertentu (yang namanya hilang dari ingatan saya) benar-benar menganggap Periqleitos sebagai namanya, pura-pura sebagai nabi “yang paling terpuji” yang diramalkan oleh Yesus dan mempunyai banyak pengikut. Seandainya saja ada Injil asli yang disahkan oleh Yesus atau para muridnya, tidak mungkin ada sedemikian banyak sekte yang semuanya menentang isi kitab-kitab yang termuat didalam atau diluar Perjanjian Baru. Secara aman, Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa umat Kristen generasi awal menganggap “Roh Kebenaran” yang dijanjikan sebagai seorang nabi-Nya yang terakhir.

Tidak ada keraguan bahwa yang dimaksud Periqlyte adalah Muhammad atau Ahmad. Dua nama (dari dua bahasa yang satu Yunani dan lainnya Arab) ini memiliki arti yang sama, yakni “yang paling terkenal dan terpuji” sebagaimana “Pneuma” dan “Roh” tidak lebih dan tidak kurang artinya adalah “Roh”. Kita sudah mengetahui bahwa terjemahan kata itu menjadi “Penghibur” atau “Penolong” adalah sama sekali tidak dapat dimengerti dan salah kaprah. Bentuk gabungan dari Paraqalon berasal dari kata kerja yang tersusun dari para-qalo , tetapi Periqlyte berasal dari Peri-qluo .

Diantara tanda-tanda Periqlyte atau Roh Kebenaran yang ketika ia datang dalam wujud “Anak Manusia” adalah “ia menyadarkan dunia akan dosa” (Yohanes 16:8-9). Tidak ada hamba Allah lainnya, apakah seorang Raja seperti Daud dan Sulaiman, atau seorang nabi seperti Ibrahim dan Musa, yang melaksanakan penyadaran akan dosa ini sampai benar-benar tuntas, dengan ketegaran hati, semangat, dan keberanian seperti Muhammad. Setiap pelanggaran hukum adalah dosa, dan kemusyrikan adalah induk dan sumbernya. Kita berdosa besar ketika mencintai suatu objek lebih daripada Tuhan. Semua nabi menyadarkan tetangga dan kaum mereka akan dosa, tetapi tidak dalam skala “dunia”, seperti yang dilakukan Muhammad. Dia tidak hanya membasmi kemusyrikan sampai keakar-akarnya di Jazirah Arabia dimasa hidupnya, tetapi juga mengutus utusan kepada Chosroes Parviz dan kepada Heraclius, penguasa dari dua kerajaan terbesar, Persia dan Romawi, dan kepada Raja Ethiopia, Gubernur Mesir, dan beberapa Raja dan Emir lainnya, mengajak mereka semua untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan berhala dan keyakinan-keyakinan (dogma) palsu. Penyucian oleh Muhammad dimulai dengan penyampaian firman Allah ketika ia menerimanya, yaitu pembacaan ayat-ayat al-Qur’an kemudian dengan mengkhotbahkan, mengajarkan, dan mempraktekkan ajaran agama yang benar itu. Tetapi ketika kuasa kegelapan dan kemusyrikan melawannya dengan sejata, maka ia menghunus pedang dan menghukum musuh yang tidak beriman. Ini adalah pemenuhan nubuat Kitab Daniel pasal tujuh. Muhammad diberkahi Tuhan dengan kekuatan dan kekuasaan untuk menegakkan Kerajaan Allah, dan menjadi pangeran dan panglima tertinggi pertama dan sebagai raja diraja dan tuan segala tuan dibawah Tuhan.

Segi lainnya dari perbuatan-perbuatan Periqlyte (Ahmad) yang berani adalah bahwa ia akan menginsafkan terhadap banyak sekali kebenaran dan penghakiman (loc.cit). Penafsiran “akan kebenaran, karena aku (Yesus) pergi kepada Bapakku” (Yohanes 16:10) yang diletakkan dimulut Yesus adalah tidak jelas dan bermakna ganda. Kembalinya Yesus kepada Tuhannya diberikan sebagai salah satu alasan untuk penghukuman dunia oleh sang Periclyte yang akan datang. Mengapa demikian? Dan siapa yang menghukum dunia menurut cerita itu? Kaum Yahudi percaya bahwa mereka menyalib dan membunuh Yesus dan tidak percaya Yesus diangkat ke langit.

Penghukuman yang sama juga ditimpakan kepada umat Kristen yang percaya bahwa Yesus mati disalib dan mengiranya sebagai Tuhan dan anak Tuhan. Terhadap semua ini al-Qur’an menjawab, “Padahal mereka tidak membunuhnya, dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan degan Yesus bagi mereka.

Tanda terpenting pada diri Periqlyte adalah bahwa ia akan menginsyafkan dunia akan penghakiman “karena penguasa dunia ini telah dihukum” (Yohanes 16:11). Raja atas penguasa dunia ini adalah Setan (Yohanes 12:31; 14:30), karena dunia ini tunduk padanya.

(Muhammad Hendratmoko, Disarikan dari beberapa tulisan di mi-list)

 
  • Page 1 of 1
  • 1
Search: