Belajar Mencintai ALLAH BERSILATURAHMI DENGAN ALLAH
BAB IV
……………………………………………….
Katakanlah:
"Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya."
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. QS. At-taubat : 24
………………………………………………………
“Ingatlah Aku, niscaya Aku mengingatmu”.(QS. Al Baqaroh:152), inilah hukumnya oleh karena itu dengan mengingat ALLAH - secara otomatis saluran komunikasi Ilahiah akan terbuka, Jiwa dan ALLAH menjadi sambung, dan selanjutnya akan mendapatkan balasan komunikasi dari ALLAH berupa getaran-getaran Ilahiah atau Nur Ilahi dari ALLAH. Inilah yang disebut dengan sambung (on-line) dengan ALLAH. Getaran-getaran Ilahi ini dapat berupa rahmat-NYA ataupun hidayah-NYA.
Dan Sang jiwa pun terus berjalan,
Sang Aku atau Jiwa akan terus bergerak semakin mendekat pada ALLAH. Karena memang sesuai rumusnya “AKU menurut persangkaan hamba-KU tentang AKU. Apabila hamba-KU ingat AKU akan dekat.” (HR at-Tirmidzi).
Demikianlah, Kesadaran Sang Aku terus meluncur menuju-NYA, berpetualang dengan satu tujuan : ALLAH. Dalam keadaan demikian, biasanya diikuti dengan kepala terangkat keatas, mata bila terbuka memejam sendiri, kadang-kadang tangan bergerak sendiri. Getaran-getaran semakin terasa menguat sampai-samapai menggerakkan tubuh. Semakin kuat kesambungan (on-line) dengan ALLAH semakin kuat getaran-getaran yang dirasakan. Dalam keadaan “dzikrullah state” seperti ini teruslah untuk mengingat ALLAH semata-mata, jangan memandang yang lain atau ingat sesuatu selain ALLAH.
Perjalanan jiwa berhenti disini, biarkanlah ia untuk terus meluncur.
Terus meluncur memerlukan tambahan bahan bakar. Maka dari itu, dalam rasa sambung itu harus diisi dengan tambahan bahan bakar yang dinamakan dengan “CINTA”.
Kita harus mengisi tanki hati dengan CINTA, agar mesin jiwa dapat membangkitkan daya untuk melanjutkan perjalanan.
Apa itu CINTA,
CINTA adalah bara api yang siap menyala dan membakar segalanya, selain objek CINTA atau kekasih.
CINTA membuat pikiran & hati terenggut oleh ingatan kepada objek CINTA atau kekasih, hingga tak satupun yang tertinggal selain ingatan kepada sang kekasih. CINTA menjadikan jiwa mabuk kepayang terhadap kekasih. Ketika hati diluapi rasa CINTA, tidak ada lagi tempat di hati selain sang kekasih.
CINTA sejati adalah CINTA kepada ALLAH
Objek dari CINTA sejati orang-orang beriman adalah ALLAH. Sang Kekasih sejati orang-orang beriman adalah ALLAH. Orang-orang beriman amat sangat CINTA-nya kepada ALLAH.
CINTA kepada ALLAH orang-orang beriman membuat pikiran & hati nya terenggut oleh ingatan kepada ALLAH semata-mata, hingga tak satupun yang tertinggal di dalamnya selain ingatan kepada ALLAH. Di dalam hati tiada tempat bagi yang lain dari ALLAH. Dalam denyut jantung, hati, urat nadi yang ada hanya ALLAH.
Mengapa kita harus men-CINTA-i ALLAH ?
Tidak lain karena Ia telah menciptakan kita, melimpahi segala karunia rahmat-NYA serta Ia berkenan menerima kehadiranku pada hari Kiamat nanti. Oleh karena itulah amat tidak pantas, kita mengabdi pada ALLAH seperti karyawan yang mengharapkan upah dan takut dengan hukuman.
Pantasnya kita menyembah atau mengabdi kepada ALLAH adalah dengan CINTA, dengan spirit ini kesadaran akan terdorong untuk patuh secara sukarela kepada-NYA, memprioritaskan ridha-NYA, hanya memiliki sedikit saja kesabaran dalam berpisah dari-NYA, merasakan kerinduan mendalam kepada-NYA, tidak menemukan kenyamanan dalam sesuatu pun selain-NYA, dan mengalami kebahagiaan batinnya dengan selalu ingat terus-menerus kepada-NYA.
Sebagai latihan praktis,
Ketika Getaran-getaran semakin menguat pada saat kita on-line dengan ALLAH, mari terus menerus berdzikir kepada ALLAH di dalam batin dengan disertai kerinduan yang mendalam untuk bertemu dengan-NYA. Kita isikan rasa kangen yang lebih dalam dari rasa kangen kepada siapapun kedalam jiwa yang sedang berdzikir. Dalam momen ini, marilah untuk sesaat kita lupakan segala sesuatu selain-NYA. Mengosongkan hati dari segala macam CINTA dan mengisinya dengan CINTA kepada ALLAH.
Tidak ada salahnya dalam batin kita mohon kepada ALLAH untuk menguatkan CINTA kita kepada-NYA, dengan bermohon kepada ALLAH sebagaimana yang dilakukan Rasulullah : “Ya ALLAH, karuniakanlah padaku kecintaan-MU, kecintaan kepada orang yang mencintai-MU dan kecintaan pada apa saja yang mendekatkan diriku kepada kecintaan-MU. Jadikanlah Diri-MU lebih aku cintai daripada air yang dingin.”
Dengan terus menerus melatih rasa CINTA kepada ALLAH, insya ALLAH akan memberikan pengaruh-pengaruh positif pada kehidupan kita.
Pengaruh positif itu antara lain adalah :
Pertama, timbulnya spirit pengabdian pada ALLAH, bila seorang hamba mencintai ALLAH, ia akan mentaati ALLAH dan Rasul-NYA serta hidup & berjuang dijalan-NYA.
Kedua, membersihkan hati dari kecintaan pada duniawi. Dengan mengisi hati dengan CINTA pada ALLAH, maka cinta yang lainnya kan terusir.
Ketiga, akan timbul rasa ingin selalu mengingat-NYA, karena kalbu pecinta ALLAH selalu mengingat-NYA. Pencinta tak mungkin lalai dalam mengingat kekasihnya.
BHRE TANDES