In-Line Dengan ALLAH
BERSILATURAHMI DENGAN ALLAH
BAB V ……………………………………………….
Kemudian Dia menuju (pada penciptaan) langit dan bumi itu berupa asap, lalu Dia berkata kepada langit dan bumi, “Datanglah kamu berdua dengan patuh atau terpaksa”. Keduanya berkata, “Kami datang dengan patuh”.
………………………………………………………
CINTA terus membawa Sang Aku bergerak menuju pusatnya dan jiwapun akan semakin tersedot atau tertarik secara lebih kuat kepada pusat CINTA : ALLAH.
Dalam posisi spiritual ini, pandanglah dengan mata-pikiran dan hati bahwa setiap apapun yang terjadi adalah perbuatan dari ALLAH semata. Setiap yang kita saksikan hendaklah ditanggapi jiwa-bahwa itu semua terjadi atas Kehendak-NYA.
Gerak-gerik seluruh semesta alam-termasuk gerak-gerik pribadi kita pada hakikatnya adalah perbuatan ALLAH dan terjadi atas Kehendak-NYA. Sebagai perumpamaan saja gerak-gerik kita laksana wayang yang dimaninkan oleh Sang Dalang dengan bermacam gerak dan laku. Alam semesta dan kita adalah wayangnya dan ALLAH adalah Sang Dalangnya. Gerak dan laku wayang adalah suatu “Kenyataan” dari perbuatan dan laku Sang Dalang semata-mata, bukanlah gerak dan laku dari wayang itu sendiri.
Gerak dan laku Alam Semesta dan kita adalah “Kenyataan” dari Perbuatan dan Kehendak ALLAH. Oleh karena itu, ikutilah terus apa maunya ALLAH atas Jiwa dan raga kita ini : dengan bersikap tunduk-patuh secara total, seperti tunduk patuhnya langit dan bumi pada-NYA.
Kita sadari bahwa :
Apa yang akan terjadi – biarlah terjadi. IKUTLAH pada ALLAH. Biarkanlah Kemauan ALLAH bekerja secara totalitas pada diri kita, jangan ada sedikitpun penolakan. Marilah tunduk patuh seperti tunduk patuhnya Alam Semesta pada ALLAH, dan Jiwa akan semakin tersedot/ tertarik pada-NYA.
Keiklasan atau Kepatuhan secara suka rela adalah kelanjutan dari CINTA. Bentuk nyata dari Tunduk patuh kepada ALLAH adalah mengikuti Kemauan-NYA, dan Kemauan dari ALLAH tidak lain adalah apa yang diturunkan kepada Muhammad s.a.w “Qur’an”. Seperti pesan Syech Abdul Qodir Jaelani bahwa :”Kehidupan spiritual tidaklah mungkin tercapai kecuali jika manusia mampu mengendalikan dorongan-dorongan alami dan menjalankan syariat. Dalam segala hal, apakah ia berkaitan dengan makanan dan minuman, pakaian dan pernikahan, kebiasaan dan kegemaran, manusia haruslah menempatkan dirinya dibawah perintah syariat, Apa yang diberikan Rasul kepadamu, terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, tinggalkanlah (QS Al-Hasyr :7)
Belajar mengikuti apa kemauan-NYA ALLAH adalah belajar menjalani apa-apa yang ALLAH perintahkan dan belajar menjauhi segala yang dilarang oleh-NYA. Dan inilah bentuk konkret dari mencintai ALLAH, pembuktian dalam mencintai ALLAH. Belajar untuk menyerahkan diri dan mengikuti kehendak-NYA-meleburkan kehendak kita dan menyatu dengan kehendak ALLAH yaitu agama Islam.
Belajar mengikuti Kemauan ALLAH, belajar tunduk patuh dan berserah diri kepada ALLAH adalah berusaha dengan segenap tekad dan kemampuan untuk sedapat mungkin menjalankan hal-hal yang diwajibkan-NYA dan sunah-sunah yang dicontohkan oleh Rasul-NYA. Semoga hal yang demikian menjadi attitude dan behaviour kita, sehingga ALLAH akan benar-benar mencintai kita.
Mudah-mudahan kita terpilih dalam golongan-golongan yang dimaksud oleh ALLAH : “Mereka itu terus menerus melakukan pendekatan kepada-KU, dengan amalan-amalan yang baik dengan melakukan sunah-sunah-KU sehingga AKU mencintainya”
BHRE TANDES
