Kamis, 2024-03-28, 6:33 PM

Pulsa Elektrik Termurah Jateng-Jakarta-Jogja-Jatim_Bandung

Detail Menu


Pulsa Elektrik
Download Gratis
Menu Utama
Free Backlink
Business Blogs
business blog Free Backlink Exchange-Tukar Link Sistema Enlaces Reciprocos Sistema Enlaces Reciprocos
Just copy this banner code to your website or blog:This program is a free automatic backlinks exchange services and free web traffic from other users. Everyone knows how important backlinks to get a high pagerank. Here, we offer a backlink for free and very fast for your sites. Copy the html code first, and then paste to your website or blog. To view your backlink you can click the image link from your website or blog. And well... your website url done and will be displaying in last references. If any visitors click this banner from your website or blog, your url backlink will be creating automatically in this website. Enjoy with this seo tricks.   

Recent Referer Backlinks

Backlink Friend

Free Automatic Backlink Free Automatic Backlink Kostenlose Backlink Austausch Cárdenas.net Free Backlinks DAHOAM Free Backlinks Linki Linki Free Backlinks ECBanner Die Gute Saat Free Automatic Link Die Gute Saat Free Automatic Link Free Backlinks Exchange Free Automatic Link kostenlose backlinks Free Automatic Link echange de liens Free Automatic Link Free Automatic Link Intercambio de enlaces Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Link Free Automatic Elvira Links Free Automatic Link Free Automatic Link Intercambio gratis de Enlaces Free Backlinks Free Backlinks Free Backlinks Free Backlinks Enlaces Gratis Unlimited Backlink Exchange Unlimited Backlink Exchange Free Backlinks Streichquartett Tradiciones Peruanas de Ricardo Palma














Streichquartett Automatic Backlink Exchange Free Automatic Link Multiple Backlinks


La Bonne Semence Free Automatic Link Plugboard Free Backlink Exchange
Web Link Exchange Text Backlink Exchanges Soqoo Link Exchange Text Back Link Exchange Text Back Links Exchange Text Back Links Exchanges backlink Hochzeitsmusik - Streichquartett backlink backlink Free Auto Backlink Generator Get a Free Backlink Florists Links top backlinks referers free Get a Free Backlink trafic backlinks Kostenlose Backlinks bei http://www.backlink-clever.de
SEO-Supreme Professional search tools for free referents backlinks backlinks refere free instant backlink for blog and website
[ New messages · Members · Forum rules · Search · RSS ]
  • Page 1 of 1
  • 1
Forum » Info Ilmu Islam » Pengetahuan Marifat » Model Manusia Ilahi (bag.1) (Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di bumi)
Model Manusia Ilahi (bag.1)
dibyoDate: Kamis, 2009-10-08, 1:54 AM | Message # 1
Colonel
Group: Administrators
Messages: 154
Reputation: 0
Status: Offline
Model Manusia Ilahi (bag.1)

“Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi”
(QS. Al Baqarah : 30)

Sejarah Singkat Penciptaan Manusia
Seorang anak kecil bertanya kepada mamanya : “Mama, darimana aku berasal? Bagaimana aku bisa muncul seperti ini? Mengapa ada aku, ada mama dan ada apa? Mama, apakah sama aku dengan anak kucing itu? “

Pertanyaan-pertanyaan polos anak kecil tersebut, sesungguhnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai makna mendalam. Pertanyaan yang menunjukkan kualitas spiritual yang tinggi. Pertanyaan tentang Hakikat Eksistensi Diri Manusia.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan “mendasar” atau “pokok”. Mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup saya? Buat apa saya melanjutkan hidup saat saya lelah, depresi atau merasa terkalahkan? Apakah yang dapat membuat semua berharga? Kita diarahkan, ditentukan oleh suatu kerinduan yang sangat manusiawi untuk menemukan makna dan nilai dari apa yang kita perbuat dan alami (Zohar D & Marshall I, 200)

Memahami Asal-usul manusia:
Langkah awal pengenalan diri.

Untuk memahami hakikat eksistensi kita sebagai manusia, tidak akan bisa dilepaskan dengan pertanyaan-pertanyaan: Dari mana kita berasal? Bagaimana asal-usul kita dalam ruang-waktu semesta ini? Apakah asal kita atau Sumber kita? Kemanakah akhir dari eksistensi kita?. Adalah mustahil memasuki kesadaran spiritualitas tanpa mempertimbangkan isu-isu “Asal-Tujuan Kejadian” kita (Sangkan Paraning Dumadi dalam bahasa Jawa). Dalam bab ini, saya akan menjelaskan sebuah model tentang diri yang lebih holistic dan spiritual, yaitu Model yang saya istilahkan dengan model “Manusia-Tuhan”. Namun, tidaklah mungkin melakukan pembahasan tentang model ini tanpa merenungkan terlebih dahulu bagaimana manusia diciptakan. Kisah-kisah Penciptaan ini merupakan bagian implicit dari cara kita mengenal diri kita sendiri dan cara kita menilai eksistensi kita.

Oleh karena itu sebagai pengantar ke pemahaman Model diri “Manusia-Tuhan”, saya akan uraikan secara singkat sejarah penciptaan manusia. Saya akan menyajikannya dengan bingkai kerangka pemikiran Ronggowarsito (dalam buku Hidayat Jatinya). Narasi singkat ini disajikan sebagai pengantar bagi penjelasan mengenai Model diri “Manusia-Tuhan” yang akan saya perkenalkan kepada pembaca dalam buku ini.

Narasi singkatnya adalah sebagai berikut:

Semua berawal dari Kekosongan,
Sesungguhnya tidak ada apa-apa, karena waktu masih masih kosong, belum ada sesuatu, yang ada adalah AKU. Tidak ada Tuhan melainkan AKU, hakikat Dzat (Esensi) Yang Maha Suci, Yang Meliputi Sifat-KU, Yang Menyertai Nama-KU, dan MenAndai Perbuatan-perbuatan-KU.
(Hidayat Jati : Ajaran Adanya Dzat)

Kekosongan Yang Demikian dilukiskan juga oleh Tradisi-Tradisi lain, misalkan

o Dalam kitab Kejadian 1 : 1-2 juga dijelaskan bahwa : “Pada mulanya, Dunia belum terbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya.”
o Orang-orang Buddha menyebutnya dengan “Sunyata”, “Kekosongan”: “Mengatakan bahwa DIA ada itu salah. Mengatakan bahwa DIA tidak ada juga salah. Hal yang paling baik adalah tidak mengatakan apapun mengenai-NYA”.
o Tradisi Tao menyebutkanNYA sebagai Tao Yang Tidak bernama. “Hal Yang Tidak Bernama adalah permulaan dari Langit dan Bumi”.

Hadits Qudsi menyatakan bahwa Yang Ada dalam Keadaan Awal ini adalah SANG AKU:

“AKU adalah Perbendaharaan Tersembunyi.”

Dan,
Sesungguhnya AKU adalah Dzat (Esensi) Yang Maha Kuasa, Yang Berkuasa Menciptakan Segala Sesuatu, terjadi dalam Seketika, Sempurna dari Kuasa-KU, adalah pertanda nyata bagi Perbuatan-KU. Mula-mula yang AKU ciptakan adalah pohon bernama sajaratul yakin. Tumbuh dalam alam ‘adam-makdum azali-abadi. Setelah itu Cahaya bernama Nur-Muhammad, cermin bernama mir’atul hayai, nyawa disebut roh idlafi, pelita bernama kandil, permata bernama dharrah, dan dinding jalal bernama hijab, yang menjadi penutup bagi, yang menjadi penutup bagi Hadirat-KU. (Hidayat Jati : Keterangan tentang Kejadian DZAT)

Ditengah Kekosongan Awal ini “SANG AKU”- “Sang Perbendaharan Tersembunyi” tercekam perasaan Gundah didalam DIRI-NYA, DIA ingin/ cinta untuk dikenal maka “SANG AKU “ melepaskan kegundahan dalam DIRI-NYA dan terciptalah sang kosmos.

“AKU ingin/cinta untuk dikenal, maka AKU ciptakan alam semesta”. (Al –Hadits)

Dengan berkata Kun, “SANG AKU” mengubah segala Potensialitas menjadi Aktualitas. Seperti di katakan dalam Taurat & Injil: “Tuhan Berfirman, ‘Jadilah Terang’, maka terang itu jadi. Lalu dipisah-NYA terang itu dari gelap.”

Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk dalam kegelapan, kemudian dia limpahkan atas mereka secercah cahaya-Nya.” (Hadits Nabi)
Dengan mempergunakan cahaya-Nya, Rabbul ‘Alamin mendzahirkan tujuh petala langit dan bumi. Tanpa cahaya-Nya seluruh ciptaan akan berada dalam kegelapan. Kehadiran cahaya Allah merupakan syarat utama atau sebab awal bagi tegaknya kaun (semesta) langit dan bumi. Maka, terpancarkanlah Daya Kuasa-NYA (Energi-NYA) Pertama (Sajaratul Yakin/Energi/Hayyu/Hidup/Tao/Atman) yang merupakan gelombang Energi-NYA (Nur-Ilahi) dalam bentuk diskrit-diskrit “Energi Primordial” (yang disebut oleh kaum sufi dengan istilah Nur Muhammad).

“Sesuatu terbentuk secara misterius. Dilahirkan sebelum langit dan bumi, di tengah kesunyian dan kekosongan, berdiri sendiri dan tidak berubah……….” (Tao Te Ching, 25)

Nur Muhammad atau Muhammadton adalah “Energi Primordial” yang daripadanya segala wujud terbentuk, baik wujud Fisika, wujud Metafisika dan Roh Universal.

“Aku (Nur Muhammad) berasal dari Nur Ilahi (Pancaran Energi-NYA), dan seluruh semesta alam berasal dari padaku (Nur Muhammad).” (Hadits riwayat Jabir)

Pada tingkat awal ini Nur Muhammad sebagai “Energi Primordial Semesta Alam” ini memenuhi segalanya, merupakan ke-SATU-an yang mengandung kejamakan secara global. Tidak ada materi, belum ada waktu dan belum ada ruang, serba – seragam belum nyata batas-batas pemisah antara satu dengan lainnya.

Cahaya Langit dan bumi ini adalah Cahaya Tuhan, seperti dinyatakan dalam qur’an:

“ALLAH adalah Cahaya Langit dan Bumi; perumpamaan cahaya-NYA itu seperti lubang yang tak tembus yang didalamya ada pelita, pelita itu dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang cemerlang, yang dinyalakan dengan minak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun, yang tumbuh tidak di timur dan tidak dibarat, yang minyaknya memberi cahaya sekalipun tidak disentuh api.” (QS. An Nuur : 35)

Selanjutnya Nur Muhammad ini mengalami runtuh simetri spontan menjadi Energi Fundamental Fisika dan Energi Fundamental Metafisika.

“Pada hari kedua, Tuhan memisahkan dunia menjadi dua – bumi yang luas dibawah dan kubah garis langit diatas.” (Kejadian 1 : 6-8)

“………….bahwasanya Keduanya dahulu adalah suatu yang padu (SATU KESATUAN), kemudian KAMI pisahkan diantara keduanya.” (QS. Al Anbiyaa’ : 30)

“Tao melahirkan satu anak, Satu anak melahirkan dua.” (Tao Te Ching, 42)

Energi Fundamental Fisika selanjutnya membentuk pilinan energi yang disebut “superstring” sebagai cikal bakal alam semesta fisika.

Energi Fundamental Metafisika selanjutnya menyusun alam ghaib – membentuk mahkluk-makluk metafisika seperti malaikat & iblis.

Selanjutnya “superstring” membentuk materi dan energi fisika. Sementara itu manifestasi Kekuatan Cinta (Penyatuan) berupa Gravitasi. Begitu kuatnya Kekuatan ini -tidak ada sesuatupun yang bisa lepas dari cengkeramannya, sehingga menyebabkan massa semesta fisika terkonsentris pada SATU pusat dan kemudian terjadilah apa yang disebut dengan “Big Bang” atau Dentuman Besar. Maka lahirlah alam semesta Fisika. Dan alam semesta pun menjadi mengembang sampai kini (expansi kosmos). Seperti kata Qur’an : “Dan langit itu KAMI bangun dengan kekuasaan KAMI, dan KAMI meluaskannya.” (Q.S. Adz Dzaariyat : 47) maka: Terciptalah materi, ruang dan waktu. Alam Semesta Fisika mulai riuh dengan “GERAK” yang ditandai dengan siklusnya dengan pola mulai (Brahma), proses (Vishnu) dan akhir (Shiva) yang terus-menerus.

Suhu semesta fisika lambat laun menjadi turun, sehingga memungkinkan terbentuknya partikel primordial nuklir seperti proton dan neutron. Sampai suatu ketika membentuk unsure-unsur dasar yang selanjutnya membentuk “Dukhan” (Nebula).

Dari “Dukhan” inilah terbentuk segala benda-benda angkasa; Galaksi-galaksi beserta isinya. Yang pada tahap berikutnya membentuk tata-surya dengan planet-planetnya.

Evolusi alam semesta fisika sampai pada tahapan terbentuknya Tata surya kita dengan Matahari sebagai Pusatnya dan bumi kita sebagai anggotanya.

Bumi kita, planet yang istimewa terbentuk dengan struktur yang lengkap dengan materi padat, cair, gas dan dilimpahi energi. Sampailah pada suatu saat membentuk struktur-struktur kompleks-senyawa-senyawa ini dengan komposisi dominant air akhirnya membentuk organisme hidup –“Kehidupan”.

“Dan daripada air, KAMI jadikan segala sesuatu yang hidup,”(Q.S. Al Anbiyaa’ : 30)

Kita semua mengetahui bahwa badan dari semua organisme hidup pada umumnya terdiri dari 67 % molekul air, sedangkan sisanya adalah molekul-molekul lain seperti protein (15%), lipids (15%), asam nukleat (<1 %), dan karbo hidrat (1%) membentuk 96 % dari seluruh molekul yang ada dalam badan suatu organisme hidup sedangkan mineral hanya sekitar 4 % saja (T.D. Singh, 2004).

Seluruh organisme hidup telah muncul di bumi, namun tak satupun mempunyai Kecerdasan yang sempurna dan mewakili secara utuh Potensialitas SANG AKU, tidak ada yang bisa berbicara meniru Sabda-NYA, tdak ada yang kreatif seperti Kreatifitas-NYA, tidak ada yang berkemauan bebas mirip dengan-NYA - sehingga DIA –“SANG AKU” benar-benar dapat dikenal sebagaimana Keinginan-NYA untuk dikenal. Belum ada yang dapat memanifestasikan Sifat-Sifat-KU secara sempurna sehingga “DIRI-KU” yang sesungguhnya dapat dikenal.

Sampailah pada babak penciptaan manusia.
“Sebenarnya manusia itu adalah rahsa-KU, dan AKU adalah rahsa manusia, karena AKU menciptakan Adam berasal dari empat macam unsure : tanah (materi padat), api (energi), hawa (materi gas) dan air (materi cair). Kesemua itu menjadi aktualisasi Sifat-Sifat-KU. Lalu AKU masukkan ke dalamnya mudharoh (muhdats) lima macam : Nur, Rahsa, Roh, Nafsu, Budi, yang merupakan tutup bagi Wajah (Esensi)-KU Yang Maha Suci.” (Hidayat Jati : Uraian Keadaan DZAT)

Bahwa : Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)

Sesuai dengan teks-teks suci dalam berbagai tradisi:

“Maka dirupakan oleh ALLAH manusia itu dari debu dan tanah dan dihembuskannya nafas hidup…..” (Kejadian 2 : 7)

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Q.S. Al Hijr : 28)

Adonan materi padat yang mengandung air dan udara dengan energi-NYA diubah-NYA lah menjadi tanah liat kering yang berbentuk (berpola dengan konfigurasi dan dimensi yang seimbang). Bahan dasar yang berupa tanah liat kering di bentuk menurut Citra-NYA/Pola-NYA/Gambar-NYA. Inna’llaha khalaqa Aadama ‘alaa shurati:

“Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-NYA.” (Hadits Qudsi)

“Maka dijadikan ALLAH akan manusia dari citra-NYA, yaitu diatas peta (citra) ALLAH dijadikan ia, maka dijadikanNYA mereka laki-laki dan perempuan.”
(Kejadian 1.2 : ayat 27)

Seorang Fisikawan Indonesia, Sandi Setiawan dalam bukunya “Gempita Tarian Kosmos” menyatakan bahwa seandainya Tuhan menciptakan Adam dengan mekanisme E = mc2, maka DIA membutuhkan energi 1000 megaton atau satu juta kilo ton. Kita bisa bayangkan betapa dasyatnya Energi Tuhan yang tersimpan dalam diri manusia (setara dengan 100000 kali kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima yang ‘hanya’ sekitar 10 kilo ton).

Selanjutnya setelah sempurna kejadiannya, evolusinya, wujud biologisnya, lengkap dengan segala instrumennya dan tiga Wahana Tempat Manifestasi Kesadaran, yaitu:

o Kepala sebagai Wahana Kesadaran Cipta
o Dada sebagai Wahana Kesadaran Karsa
o Kemaluan sebagai Wahana Kesadaran Rasa

Sempurnalah kejadiannya, bentuk dan sistem-sistemnya - maka SANG AKU-pun:

“…………meniupkan ruh-KU,…...” (QS. Al Hijr : 29)

“……….dihembuskan nafas hidup…..” (Kejadian 2 : 7)

Min Ruhi – Roh “SANG AKU” - Roh-NYA, Roh yang berasal daripada-NYA: mengandung esensi Ilahiah yaitu Energi Hidup-NYA (Hayyu) yang dipancarkan dalam bentuk kuanta-kuanta Energi berupa Nur Muhammad atau Nur. Energi Tuhan ini membuat badan atau tubuh material menjadi hidup, bergerak dan tumbuh sehingga muncul kehidupan biologis.

Min-ruhi pada hakikatnya adalah Roh Universal yang dimasukkan Tuhan ke dalam tubuh manusia. Roh Universal yang berasal dari Energi Hidup (Hayyu) dari SANG AKU (Tuhan), menyebabkan tubuh material menjadi hidup, berkembang dan menjadi jalanlah fungsi biologis maupun psikisnya. Min ruhi masuk dan meresapi seluruh tubuh materi sehingga otak bisa bekerja, mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, lidah mengecap, jantung berdetak dan nafas keluar masuk. Roh juga yang menimbulkan Kesadaran Psikis yang disebut jiwa (nafs, roh individual).

Setelah berinteraksi dengan tubuh materi, Roh Universal atau min-ruhi yang bersifat metafisika (non-materi) selanjutnya membentuk alam-alam Kesadaran Manusia secara berlapis-lapis, dari dalam ke luar sebagai berikut:

o Ruh Individual (Suksma/ Jiwa/ Soul) adalah basis dari Kecerdasan Spiritual – SQ
o Nafsu (Emosi) adalah basis dari Kecerdasan Emosioanal - EQ
o Budi (Pikiran) adalah basis dari Kecerdasan Intelektual – IQ

Energi Hidup ini ketika meresapi otak manusia akan menimbulkan Kesadaran berupa Kecerdasan Intelektual (IQ) atau Budi, Kecerdasan Emosional (EQ) atau nafsu, dan Kecerdasan Spiritual (SQ) atau jiwa (sukma) - sehingga muncul kehidupan psikis. IQ membuat manusia mampu memecahkan masalah logika dan strategis. EQ memberi kesadaran mengenai perasaan milik sendiri dan juga perasaan milik orang lain. EQ memberi kita rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan menanggapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat. SQ memberikan kemampuan pada manusia untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih dalam dan kaya. SQ memungkinan manusia untuk menjadi kreatif, mengubah aturan dan situasi. SQ memberikan kita kemampuan untuk membedakan, memberi rasa moral, bergulat dengan ikhwal baik dan jahat, serta memungkinkan untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud – untuk bermimpi, bercita-cita, dan mengangkat diri kita dari kerendahan kepada kemuliaan. SQ lah yang membuat manusia menjadi benar-benar utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual.

Otak manusia dengan segala perlengkapannya adalah medium yang menjembatani dimensi jasmani (tubuh) dan ruhaniah manusia (roh) – sarana penghubung antara unsur manusia yang bersifat fisika dan unsur yang bersifat metafisika. Oleh karena itulah otak mempunyai peran penting dalam kehidupan biologis maupun psikis manusia. Dalam otak; fungsi hidup biologis dan hidup psikis bertemu.

 
dibyoDate: Kamis, 2009-10-08, 1:55 AM | Message # 2
Colonel
Group: Administrators
Messages: 154
Reputation: 0
Status: Offline
Misteri Otak Manusia,
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memproduksi pikiran-sadar yang menakjubkan, kesadaran akan diri dan lingkungan, serta kemampuan untuk melakukan pilihan bebas dalam berhadapan dengan dunia. Otak juga menghasilkan dan menstrukturkan pemikiran kita, memungkinkan kita memliki perasaan dan menjembatani kehidupan spiritual – kesadaran akan makna, nilai, konteks yang sesuai untuk memahami pengalaman. Otak memberi kita kemampuan dalam peradaban, persentuhan, penglihatan, penciuman, dan berbahasa. Ia merupakan tempat penyimpanan memori kita. Ia mengendalikan detak jantung, laju produksi keringat, laju pernafasan, dan berbagai fungsi lain. Jaringan-jaringan sarafnya menjangkau sarafnya menjangkau ke seluruh bagian tubuh. Otak menjadi jembatan antara kehidupan batin dan dunia lahiriah kita.

Struktur otak secara jasmaniah berelasi dengan kehidupan psikis manusia. Otak bagian kiri berkaitan dengan proses berpikir logis, otak bagian kanan berurusan dengan persoalan kreativitas.

Dalam bagian dalam/tengah otak (Talamus) ada jenis otak yang mirip dengan struktur otak binatang bertulang belakang tingkat rendah, seperti ikan dan reptil, pada bagian tengah ada bagian otak yang mirip dengan otak mamalia (mammalian brain) yang dikenal dengan system limbic. Kedua bagian otak ini mengendalikan dorongan-dorongan instinct hewani manusia. Apabila manusia didominasi oleh reptilian brain maka manusia akan cenderung berperilaku seperti reptile seperti; menyelenggarakan instinct territorial, kekuasaan untuk menaklukkan, naluri seksualitas, agresifitas, perilaku ritual dan resistensi terhadap perubahan. Kesemuanya adalah ciri-ciri kesadaran pada tingkat reptilian mind yang terdiri dari tingkat kategori:

1. Dorongan mempertahankan diri yang (Luwamah).
2. Dorongan penguasaan/ penaklukan yang melebihi keperluan mempertahankan diri (Amarah).
3. Dorongan seksualitas (Supiah).

Sementara otak limbic yang mirip dengan mammalian brain yang dimiliki oleh binatang-binatang seperti tikus, kuda, gajah, marmot. Otak ini mencatat pengalaman enak dan tidak enak dan menimbulkan rangsangan emosional yang kuat seperti perasaan senang dan tidak senang, sayang dan benci, daya tarik dan agresi, harapan dan kekhawatiran, gembira dan sedih. Dalam terminologi Ronggowarsitan corak emosi yang demikian disebut dengan istilah Mutmainah. Kesadaran Mutmainah semacam ini dapat dijumpai pada binatang menyusui, seperti perilaku anjing yang menunjukkan kesedihan ketika anaknya mati serta bagaimana mamalia dan burung mengasihi anak-anaknya.

Dalam diri manusia ada kualitas hewani, yang konfigurasinya tersusun dengan empat komponen insting dasar: Luwwamah, Amarah, Sufiah dan Mutmainah. Keempat komponen ini bersama-sama dengan pikiran sadar akan membentuk apa yang disebut dengan Karsa: motivasi bertindak manusia atau dorongan manusia berperilaku.

Otak limbic yang memunculkan emosi itu erat sekali dengan system endokrin, khususnya kelenjar pituiri. Kelenjar – kelenjar endokrin itu mengeluarkan hormon-hormon untuk dialirkan ke dalam darah, dan mengatur fungsi tubuh seperti: pertumbuhan, metabolisme, pencernaan, tingkat energi, suhu tubuh, seksualitas dan juga mempengaruhi pikiran.

Selain lapisan dalam (reptilian brain) dan tengah (limbic system), otak manusia mempunyai struktur terluar yang di namakan dengan Cortex (Neo-Cortex). Bagian otak ini menempati 85 % dari seluruh otak manusia. Dengan karunia ini manusia mampu berpikir maju – merencanakan hari esok – menyimpan ingatan secara lebih lama, kemampuan memecahkan masalah dan berpikir logis. Sehingga mampu mengendalikan dorongan-dorongan dari dua bagian otak lainnya. Neo-Cortex yang terdiri dari beratus juta sel saraf berkembang, selanjutnya membentuk dua bagian otak dengan spesialisinya masing-masing. Pada binatang kedua bagian otak ini fungsinya belum terspesialisasi. Pada manusia kedua sisi otak ini mempunyai fungsi masing-masing secara berbeda. Sistem saraf dihubungkan ke otak seperti model ‘crossed – over’, dimana belahan otak kiri mengendalikan tubuh sebelah kanan sedangkan belahan otak kanan mengendalikan tubuh sebelah kiri. Kedua belahan otak tersebut di hubungkan oleh “Corpus Collasum”, secara dominant berhubungan dengan tipe aktivitas mental berbeda.

Sifat otak kiri adalah analitis, verbal, merumuskan, menyusun secara urut, linier dan objektif. Berbeda dengan ota kiri, belahan otak kanan mempunyai sifat yang tidak pernah bicara, tetapi membayangkan, memandang segala sesuatu secara holistic, menciptakan metapora-metapora dikombinasikan ide-ide, apresiatif terhadap musik dan seni, tanpa terikat waktu.

OTAK :
“Sesuatu yang bersifat Netral, tidak akan bekerja jika tidak ada masukan informasi yang diberikan kepadanya.”
(Slamet Oetomo-Blambangan)

“Semua ide datang dari sensasi atau refleksi. Bisa dikatakan bahwa pikiran itu seperti kertas putih, tanpa karakter, tanpa gagasan.”
(John Locke-Filosof barat abad 17)

Misteri lain dari otak manusia adalah, adanya bagian otak yang memungkinkan kemampuan manusia untuk berbahasa. Deacon membuktikan bahwa bahasa adalah kemampuan yang unik pada manusia, suatu aktivitas yang pada dasarnya bersifat simbolik dan berpusat pada makna, yang berkembang bersama dengan perkembangan yang cepat dalam cuping-cuping depan otak. Komputer bahkan monyet yang unggulpun tidak dapat menggunakan bahasa karena mereka tidak memiliki fasilitas cuping depan otak untuk menghadapi persoalan makna. Dengan fasilitas inilah, maka: “ALLAH dapat mengajari kepada Adam seluruh nama-nama dari benda”.

Apa yang dihasilkan dari Otak tidak lain adalah apa yang disebut dengan Pikiran. Dari bekerjanya otak menghasilkan tiga cara berpikir, tiga ragam kecerdasan; berpikir rasional, logis dan taat azas, IQ. Jenis yang lain memungkinkan kita berpikir asosiatif, yang terbentuk oleh kebiasaan, dan memampukan kita mengenali pola-pola emosi, EQ. Jenis ketiga memungkinkan kita untuk berpikir secara kreatif, berwawasan jauh, membuat dan bahkan mengubah aturan. Kemampuan berpikir yang memungkinkan kita menata kembali dan mentransormasikan dua jenis pemikiran sebelumnya, dikenal sebagai SQ. Otak adalah sumber IQ, EQ dan SQ.

Dari sudut pandang fisika kuantum, seluruh alam semesta ini – keseluruhan kosmos-berada dalam keadaan bergetar. Pikiran adalah juga getaran atau energi. Pikiran adalah salah satu bentuk energi yang paling kuat, yang bergetar dengan salah satu frekuensi yang paling tinggi. Sama seperti sinar X dan sinar gamma dapat menembus “benda-benda” padat,” gelombang pikiran dapat menembus bukan hanya benda-benda padat, tetapi juga waktu dan ruang. Pikiran adalah benda kuantum, ia menciptakan getaran, impuls energi yang keluar menuju kosmos dan tinggal disana selamanya. Ketika saya dan Anda memikirkan sesuatu, pikiran itu sama nyatanya dengan buku yang sedang kita pegang itu.

Pikiran adalah sesuatu yang sangat menentukan kehidupan manusia, seperti dikatakan Sidarta Gautama bahwa:

“Diri kita adalah akibat dari apa yang sudah kita pikirkan”.

Apa yang saya dan Anda pikirkan, saya dan Anda hasilkan : Ketika kita memikirkan pikiran-pikiran positif, kita menarik hal-hal positif kepada kita. Sebaliknya bila kita memikirkan pikiran-pikiran negative, kita akan menarik hal-hal negative. Segala sesuatu menarik yang lain, yang mirip dengan dirinya sendiri. Secara alamiah kita bergerak kea rah yang kita fokuskan dan menjauh dari sesuatu yang tidak menyerupai pikiran yang sedang kita pikirkan.

Realitas saat kini atau hidup kita saat ini adalah hasil dari pikiran-pikiran yang telah kita pikirkan. Ketika kita ingin mengubah situasi, pertama-tama kita harus mengubah pemikiran kita. Semua akan berubah begitu kita mulai mengubah pikiran dan perasaan kita. Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran adalah energi dengan frekuensi tertentu. Jadi ketika, kita memikirkan suatu pikiran, kita juga menarik pikiran-pikiran serupa ke diri kita. Ketika kita memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala yang dikirimkan dari pikiran kita akan kembali ke sumber pembangkitnya-kita sendiri. Kita adalah seperti sebuah pemancar, yang memancarkan frekuensi-frekuensi dengan pikiran-pikiran kita. Jika kita ingin mengubah sesuatu di dalam hidup kita, ubahlah frekuensi dengan mengubah pikiran kita. Pikiran yang sedang kita pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan kita. Apa yang paling kita pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup kita. Pikiran kita akan menjadi sesuatu. Pola pikir kita membentuk kehidupan kita dan menarik kepada diri kita hasil-hasil yang merupakan refleksi pasti pola pikir itu. Apa yang kita percaya akan terjadi, benar-benar terjadi. Kita menciptakan pola pikir kita sendiri, tetapi pada saat yang sama, pola pikir kita menciptakan diri kita.

Adam: Manusia-Ilahi
Manusia (Adam) yang didalamnya mengandung min-ruhi atau Roh Universal, mempunyai Dimensi Ilahiah – oleh karenanya malaikat sebagai mahkluk spiritual murnipun diperintahkan bersujud kepadanya.

“Bersujudlah kamu kepada Adam.”
(Al A’raf : 11)

Min ruhi (Ruh-KU) adalah Roh Universal yang tidak lain adalah Rahsa atau Serr-i Haqq merupakan bentuk turunan (derivative) langsung dari Nur Muhammad yang membawa Energi (Hayyu-NYA) Tuhan. Disini, manusia mempunyai posisi yang secara spiritual adalah makhluk yang “Paling Dekat” dengan “Sumber Segala Eksistensi” atau Tuhan. Disini manusia adalah makhluk yang secara spiritual hakikat-NYA sangat dekat dengan TUHAN. Lebih dekat dari apapun. Seperti diuraikan dalam qur’an:

“Dan DIA bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan ALLAH Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al Hadiid : 4)

Dengan anugrah roh dari Yang Maha Suci, manusia mempunyai status spiritual tertinggi diantara seluruh alam semesta. Bersama itu pula secara ragawi, manusia adalah struktur organisme hidup yang paling sempurna. Dan dengan status seperti ini Tuhan mempercayakan padanya suatu misi suci di alam raya ini. Diatas bumi ini manusia mengemban misi untuk mewakili Tuhan dan mencerminkan kualitas-kualitas-NYA. Tak satupun makhluk di alam semesta ini dapat berlaku demikian. Malaikat hanya merefleksikan sisi terang, Iblis hanya merefleksikan sisi negative dan semesta alam fisika hanya merefleksikan aspek Dzahir-Nya saja. Harus ada mahkluk yang merefleksikan Sifat-sifat-NYA secara utuh.

Melalui manusia, Tuhan meng-“eksoterik”-kan Sifat-Sifat Yang: “Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Memiliki/Merajai, Maha Suci, Maha Penyelamat, Maha Pemelihara Kemanan, Maha Menjaga/Maha Pemberi Kebahagiaan, Maha Mulia, Maha Perkasa, Maha Megah, Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha Pembentuk, Maha Pengampun, Maha Pemaksa, Maha Pemberi, Maha Pemberi Rejeki, Maha Membukakan, Maha Mengetahui, Maha Pencabut, Maha Meluaskan, Maha Menjatuhkan, Maha Mengangkat, Maha Pemberi Kemuliaan, Maha Pemberi Kehinaan, Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Menetapkan Hukum, Maha Adil, Maha Halus, Maha Waspada/Maha Pemberi Khabar, Maha Penyantun, Maha Agung, Maha Pengampun, Maha Pembalas, Maha Tinggi, Maha Besar, Maha Memelihara, Maha Pemberi Kecukupan, Maha Penjamin, Maha Luhur, Maha Pemurah, Maha Peneliti, Maha Luas, Maha Mengabulkan, Maha Bijaksana, Maha Pencinta, Maha Mulia, Maha Membangkitkan, Maha Menyaksikan, Maha Benar, Maha Memelihara Penyerahan, Maha Kuat, Maha Kokoh, Maha Melindungi, Maha Terpuji, Maha Peghitung, Maha Memulai, Maha Mengulangi, Maha Menghidupkan, Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Maha Kaya, Maha Mulia, Maha Esa, Maha Dibutuhkan/Tempat Bergantung Segala sesuatu, Maha Kuasa, Maha Menentukan, Maha Mendahulukan, Maha Mengakhirkan, Maha Pertama, Maha Penghabisan, Maha Nyata, Maha Tersembunyi, Maha Menguasai, Maha Suci : terpelihara dari segala kekurangan, Maha Dermawan, Maha Penerima Taubat, Maha Penyiksa, Maha Pemaaf, Maha Pemberi Rahmat, Maha Menguasi Alam Semesta, Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, Maha Mengadili, Maha Mengumpulkan, Maha Tidak Membutuhkan apapun dari selain Diri-NYA, Maha Pemberi Kekayaan, Maha Pembela atau Maha Penolak, Maha Pemberi Bahaya, Maha Pemberi Kemanfaatan, Maha Bercahaya, Maha Pemberi Petunjuk, Maha Pencipta Yang Baru, Maha Kekal, Maha Pewaris, Maha Cerdas, Maha Penyabar “.

Dengan kesempurnaan bentuk tubuhnya yang merupakan representasi dari seluruh alam semesta maka ia adalah wakil dari alam semesta. Namun ia sekaligus adalah makhluk yang dalam dirinya ada min ruhi, nafas ilahi unsur ketuhanan yang menjadikan manusia pantas menjadi wakil ALLAH. Oleh karena itulah maka, Adam (manusia) adalah khalifah ALLAH fil ardh.

Satu lagi keunikan manusia, adalah kemampuan manusia dalam berbahasa. Ini adalah kemampuan yang tidak dimiliki oleh mahkluk manapun juga, bahkan oleh malaikat sekalipun, sperti diceritakan dalam Qur’an Surat Al Baqarah : 30-33 :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"

Dengan segala kelebihan yang dikaruniakan Tuhan kepadanya, manusia bersedia menerima tawaran Tuhan untuk memikul amanah-NYA.

“Sesungguhnya KAMI telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS Al Ahzab : 72)
Amanat itu adalah tugas dan peran sebagai :
- Abdullah (Hamba Allah) :
yaitu tugas untuk menyembah/ beribadah kepada Allah SWT (51:59), secara suka rela.
- Khalifatullah fil Ardh (wakil Allah di dunia) (2:30)
yaitu peran untuk memakmurkan, dan mengatur kehidupan dunia sesuai petunjuk Allah SWT
Diposkan oleh Bhre tandes

 
Forum » Info Ilmu Islam » Pengetahuan Marifat » Model Manusia Ilahi (bag.1) (Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di bumi)
  • Page 1 of 1
  • 1
Search: